Senin, 16 Maret 2009 | 07:13
Warga Takut Berimbas dan Minta Dibongkar
Kutacane – Detik-detik jelang Pemilu mulai memanas. Aksi teror berupa pengancaman, bom, penculikan semakin sering terdengar. Kali ini giliran Posko Partai Aceh (PA) jadi sasaran pembakaran, hingga rata menjadi arang.
Peristiwa yang mengejutkan warga Dusun Terandam, Kota Kutacane Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara ini terjadi pada Minggu (15/3) dinihari sekitar pukul 02.45 WIB.
Dua orang pria menunggangi sepeda motor Yamaha Vixion dituding sebagai pelaku. Sayangnya mereka kabur dan tak berhasil ditangkap karena penduduk lagi sibuk memadamkan api.
Atas kasus tersebut, warga sekitar meminta kepada pengurus PA supaya posko itu dipindahkan dan jangan dibangun lagi. Pasalnya, masyarakat desa ketakutan bila terjadi lagi aksi pembakaran akan merembet ke tempat tinggal mereka. Seperti yang diungkap Mar (45) seorang ibu rumah tangga menyatakan lokasi TKP terlalu dekat dengan pemukiman.
“Kami minta kepada pengurus PA agar membongkar posko itu. Kalau tetap berada di sana kami khawatir rumah kami juga akan terkena imbas dari kebakaran tersebut karena bersebelahan dengan rumah,” terang Mar yang terlihat masih trauma.
Diakui,kebakaran tidak sempat meluas karena warga segera memadamkan api. Namun demikian warga takut kejadian ini akan terulang kembali dan menjadi korban, padahal mereka sendiri tidak mengerti apa-apa.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP Herdi Pujiono,SH melalui Kapolsek Babussalam Ipda Herwansyah di lokasi kebakaran membenarkan kejadian tersebut. “Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” kata Kapolsek.
Dikatakan juga,informasi yang dihimpun dari warga mengakui sebelum kebakaran ada dua orang mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Vixion melintas dan seketika terlihat api mulai marak. Namun warga tidak terfokus kepada mereka, karena kalut dan sibuk memadamkan api.
Juru Bicara Partai Aceh Kabupaten Aceh Tenggara Win Gerpa kepada koran ini meminta agar seluruh Parpol agar bersama-sama mensukseskan pesta demokrasi yang demokratis aman dan damai.
Menurut dia, penanda tanganan MoU antara RI dengan GAM tidak terlepas dari NKRI dan partai itu sendiri tidak terlepas dari UUD 1945 dan asas dasar Pancasila,jadi siapapun yang merasa punya kepentingan pribadi cobalah dipikirkan agar secara bersama menjaga pardamaian ini, harap Win Gerpa. (amn)rakyat aceh