Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Berita Terkini’ Category

Bireuen, 10 Februari 2010

Bireuen- Sejumlah geuchik di kabupaten biereuen yang tersimpul dalam Asosiasi Geuchik Kabupaten Bireuen (AGKB) mempertanyakan kapan ADG akan dicairkan, pernyataan tegas ini disampaikan oleh para geuchik dalam pertemuan dengan wakil bupati Tgk.Busmadar Ismail yang didampingi Sekdakab bireuen Ir.Nasrullah Muhammad M.Si.MT di ruang rapat DPRK bireuen,di Jln. Laksamana Malahayati, kecamatan kota Juang kabupaten Bireuen 9 februari. Yang difasilitasi dan dihadiri oleh DPRK dari berbagai fraksi.

Dalam pertemuan ini para Geuchik mengemukakan berbagai pendapat dan pandangan apabila ADG tidak dicairkan, salah satunya adalah banyak desa diantara 609 desa terutang dengan pihak ke tiga, karena selama ini para geuchik dan masyarakat telah bekerja membangun desa dalam bentuk fisik, seperti pembangunan talut dan rabat beton, yang natinya akan digantikan apabila dana ADG telah dicairkan, hal ini disampaikan oleh salah seorang Geuchik yang mewakili dari kecamatan peusangan Sofyan “sekarang apa yang harus kami lakukan selaku geuchik untuk menggantikan dana yang telah terutang, dari mana kami mengambilnya?tuturnya. beliau menambahkan “kami sangat terkejut ketika membaca media beberapa waktu yang lalu bahwa,wakil bupati mengelurkan statement untuk ADG jangan diharapkan karena bireuen miskin, pernyataan secara kecewa ini diiyakan oleh 17 Geuchik lainnya yang hadir dalam pertemuan ini untuk mewakili setiap kecamatan yang ada di Kabupaten.

Dalam kesempatan ini Tgk.Busmadar dengan singkat mengatakan, bahwa apa yang telah utarakan dalam statment beberapa waktu lalu di media masa, sesuai dengan kondisi keuangan daerah saat ini, mengingat kas yang tersedia hanya 3 milyar lebih, sedangkan kita ketahui bersama untuk dikucurkan dana ADG membutuhkan 30 milyar lebih sesuai dengan jumlah desa di kabupaten 609 desa.beliau menambahkan, bukan tidak mendukung untuk dana ADG segera dicairkan.

Pernyataan ini membuat salah seorang dari 26 unsusr legislatif yang hadir Ir. Saifuddin angkat bicara dan membantah pernyataan wakil Bupati, beliau seprinsip dengan para geuchik yang menuntut apa yang telah tertera baik dalam PERBUB atau PERDA tentang ADG, dan beliau sangat menyesali statement yang dikeluarkan oleh seorang wakil kepala daerah dengan gegabah dan terkesan sombong dan angkuh  dengan pernytaannya, yang mengakibatkan kekecewaan bagi para geuchik khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya, dengan tanpa koordinasi dengan pihak legislative tuturnya,

Pertemuan memanas seakan saling tuding dengan perihal ini, Ir.Nasrullah Muhammad M.Si.MT selaku sekretaris daerah juga menyampaikan pernyataannya, bahwa persoalan ADG belum dicairkan itu bukanlah kotak-katik pihak Eksekutif, tetapi memang kondisi keuangan daerah yang sangat memprihtinkan, beliau menambahkan perubahan penganggaran bukan hanya ADG yang berubah, masih banyak pos-pos lainnya yang sebelumnya juga direncanakan demi kesejahteraan masyarakat juga ikut berubah, andaikata memang untuk tahun 2009 ADG tidak bisa dicairkan kami Eksekutif akan memprioritaskan di tahun 2010 ini ADG menjadi prioritas utama yang pastinya bersama-sama dengan pihak legislatife untuk memperjuangkannnya.

Intruksi demi intruksi dari pihak Geiuchik yang hadir terus dilontarkan, dan pihak Legislatif sebagai fasilitator pertemuan ini kembali membuka kesempatan untuk memberikan tanggapan kepada para geuchik.

Sekretaris Asosiasi Geuchik Kabupaten Bireuen T.Hanan Ilyas dalam kesempatan ini beliau menuturkan, apabila ADG adalah harga mati tidak dicairkan, maka pemerintah Gampong juga punya harga mati, bubarkan saja pemerintah gampong, stempel dan kenderaan akan kami pulangkan, kami tidak ingin mendengar janji demi janji lagi, ADG ada atau tidak??

Mendengar pernyataan keras ini membuat wakil Ketua DPRK H.Husaini mengelurkan pendapatnya, kami pihak legislativfe memang baru disini, tetapi bukan berarti kami tidak harus tau, beliau mengakui tidak pernah ada informasi sebelumnya kalau dana ADG ini tidak mencukupi dari dana daerah yang ada, beliau menambahkan kalau memang ini tidak ada seharusnya ini terlebih dulu dibicarakan dengan berbagai pihak, supaya jangan menjadi janji yang tidak bisa ditepati dan mengecewakan para geuchik khususnya dan masyarakat pada umumnya, ditambah lagi dengan pernyataan seorang wakil bupati di media masa dengan tanpa koordinasi dengan pihak kami di legislative, Bek meuka geu hoek-hoek laju (Bahasa aceh-red).

Dari proses yang panjang ini menghasilkan sebuah kesepakatan antara para Geuchik yang terhimpun dalam AGKB, eksekutif dan legislative untuk menindak lanjuti persoalan dana ADG yang belum dicairkan, maka dalam waktu dekat Eksekutif dan Legislatif akan segera mengadakan pertemuan khusus tentang penganggaran ADG. kemudian akan ada pertemuan lalanjutan dengan ihak AGKB sepekan mendatang. Imam

Read Full Post »

Ini Permasalahan Bersama

Bireuen 4 Februari 2010

Ini merupakan sebuah permasalahan besar yang akan terancam pembangunan ditingkat gampong. Publikasi pernyataan Wakil Bupati Bireuen tentang dihapuskannya program ADG (Alokasi Dana Gampong) dikabupaten bireuen beberapa hari yang lalu kembali diperkuat oleh Pernyataan Bupati Bireuen Tgk. Nurdin Abdulrahman seperti yang diberitakan pada harin serambi indonesia pada hari ini (4 februari 2010) “PAD Tak Capai Target Bupati Bireuen Pastikan ADG 2009 Distop”.

Seperti yang dijanjikan sebelumnya bahwa setiap gampong akan mendapatkan 50% dari total ADG yang diplotkan per gampong, maka dengan keluarnya pernyataan wakil bupati dan bupati bireuen gampog tidak mendapatkan sama sekali dana ADG yang sudah diplotkan dalam APBK tahun 2009. Bukan hanya itu, dengan tidak dialokasikannya ADG di bireuen maka gampong akan teramcam tidak cairnya dana BKPG dari propinsi yang sisanya 50% lagi sebesar 50 juta.

Maka dengan demikian pembangunan gampong kedepan hanya tinggal mimpi. Ini persoalan serius yang terjadi di kabupaten bireuen semua pihak harus peka terhadap persoalan ini kekurangan PAD bukanlah sebuah alasan untuk distopnya program ADG dikabupaten bireuen, karena dengan dianggarkannya dana ini maka setiap gampong akan melakukan pembangunan secara partisipatif dan kemandirian gampong akan terwujud.

Ini merupakan kesalahan besar pemda bireuen dalam periode pemerintahannya juga terbukti bobroknya kinerja pemda dalam membangun kabupaten bireuen dan mensejahterakan masyarakat. Ini permasalahan bersama masyarakat bireuen mari beri dukungan keprihatinan terhadap pemerintahan bireuen. nasir buloh

Read Full Post »

Older Posts »